Harga emas diprediksi akan mengalami penguatan pekan ini. Hal itu senada dengan harapan bank
sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve yang masih mempertahankan
pembelian obligasinya hingga 2014.Walaupun demikian hal
itu belum jadi sentimen kuat untuk mengangkat harga emas ke level US$
1.400/ troy ons. Berdasarkan dari survei CNBC, sekitar 68% memperkirakan, harga emas akan naik pada pekan ini, dan 18% memperkirakan harga emas turun. Pergerakan Dolar yang melemah, Quantative Easing Fed QE, dan secara teknikal
serta makro ekonomi akan mendorong harga. Secara teknis. Level US$ 1.333 merupakan resistensi utama untuk sementara.
Kenaikan harga emas ke nilai 1 didorong dari data
non-farm palyrolls yang melemah sehingga mendorong spekulasi The Fed
menunda pengurangan stimulusnya/tapering. Dalam pertemuan dua hari ini
pada pekan ini, The Fed diprediksikan masih mempertahankan stimulus.
Konsensus
pasar menyatakan, bank sentral Amerika Serikat akan memangkas
stimulusnya pada Maret 2014. Hal itu didorong dari data ekonomi Amerika
Serikat yang belum baik.
Adapun Cross Commodity Research
Strategist di Societe Generale menyatakan, harga emas ada kemungkinan
naik. Menjelang November, merupakan puncak pernikahan di India dan
festival sehingga mendorong permintaan emas.Sedangkan Credit
Suisse melaporkan, data ekonomi makro belum cukup kuat untuk menaikkan
harga emas. Hal itu senada ditulis dalam laporan analis UBS.
Harga
emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg (Senin WIB)
bergerak melemah untuk pengiriman Desember. Senin (28/10/2013), harga
emas acuan Comex turun 0,10% ke US$ 1.351.10 per troy ons.Sebelumnya
harga emas berjangka divisi Comex di New York Mercantile Exchange
ditutup menguat pada Jumat pekan lalu, namun emas untuk pengiriman Desember
naik US$ 2,2 atau 0,16% ke level US$ 1.352,5 per ons.
Sedangkan harga emas pada Selasa (29/10/2013) ini diperdagangkan mendekati level
tertinggi lebih dari lima pekan seiring pelemahan data ekonomi AS.Keadaan ini diprediksi akan mendorong Federal Reserve dalam mempertahankan
langkah-langkah stimulus guna mendukung perekonomian negaranya.Harga
emas di pasar Spot melompat naik 0,1% menjadi US$ 1.352,95 per ounce yang pada sesi sebelumnya, harga logam mulia ini sempat mencapai level
tertinggi sejak 20 September sebesar US$ 1.361,60 per ounce.
Data output manufaktur AS hampir tidak
naik pada bulan September. Demikian pula kontrak pembelian rumah yang
sebelumnya mencatat angka terbesar setelah sempat merosot hampir tiga
setengah tahun. Data ekonomi terbaru di kuartal III menjadi tanda-tanda
momentum surutnya krisis negara AS.The Fed memulai pertemuan
untuk membahas kebijakannya selama dua hari pada Selasa dan secara luas
diharapkan dapat terus melanjutkan pembelian obligasi bulanan senilai
US$ 85 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar