/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Rabu, 27 November 2013

Harga Emas Semakin Tertekan

Harga emas turun dan data sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) yang telah mendorong investor kembali mengincar dolar AS. Bank Sentral AS (The Fed) menunjukkan sinyal akan menarik program stimulus moneternya pada awal 2014. Stimulus berupa pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi AS dengan menekan suku bunga dalam jangka panjang.
 
Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Mercantile Exchange (NYMEX) turun 0,2% menjadi US$ 1.239 per ounce. Emas diperdagangkan di level terendah US$ 1.237,5 per ounce dan lebel tertinggi US$ 1.254,1 per ounce. Dolar AS menguat merespons laporan University of Michigan yang menyebutkan indeks sentimen konsumen secara keseluruhan direvisi naik ke 75,1 pada November dari perkiraan awal 72.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran awal pada pekan lalu turun 10 ribu ke level terendah dua bulan menjadi 316 ribu orang. Para ekonom sebelumnya memperkirakan akan ada peningkatan klaim sebanyak 4.000.
Data pekerjaan dirilis satu hari lebih cepat karena menjelang hari libur merayakan Thanksgiving di AS .Laporan positif tersebut diimbangi data pemesanan barang tahan lama di AS yang turun 2% pada Oktober. Angka itu lebih rendah dari ekspektasi penurunan 1,9%. Cerahnya data ekonomi AS akan membawa The Fed akan menarik stimulus moneter pada awal 2014 dan mengakhiri kebijakan yang telah mendukung harga emas selama lebih dari setahun.

Permintaan Emas yang tinggi dari Pasar Asia masih menjadi salah satu faktor pendorong harga emas berada dalam fase kenaikan yang cukup tajam khususnya permintaan emas dari pasar Asia. Paruh pertama tahun 2013, kita melihat aliran sekitar 800 ton emas batangan diekspor ke kawasan Asia.
Sementara itu, permintaan terbalik yang sama juga tercermin dalam bentuk kepemilikan saham emas, surut di pasar Barat dan Eropa. Berbicara tentang India, di mana saat ini pemerintah sedang berupaya untuk membuat orang agar mengurangi pembelian emas. India merupakan negara konsumen emas terbesar dunia.

Inflasi yang masih lambat tetap akan menjadikan Emas sebagai alat lindung nilai. Pasca 2008, emas menjadi primadona, perlahan tapi pasti, menjadi kasus beberapa pakar ekonomi. Inflasi dan pola yang berulang terus muncul kembali di pasar. Sejarah mengatakan bahwa antara hubungan langsung inflasi dan harga emas, sangat dominan. Jika kita lihat tren pasar saat ini maka tampaknya inflasi masih diam dan berpotensi akan mempengaruhi harga emas.

Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD  1241.10 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1254.62 per troy ounce. Emas tidak mampu mempertahankan penguatannya dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1235.96 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1237.13 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 3.97.

Di Indonesia, harga emas logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di awal pekan ini mengalami penurunan. Seperti dikutip dari situs logam mulia, Senin (28/10/2013), harga emas terkecil dijual Rp 530.000 per gram, turun Rp 6.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan kemarin. Antam mencatat semua ukuran logam mulia tersedia.  Sementara harga pembelian kembali (buyback) untuk setiap gram emas produk Antam dipatok Rp 460.000 per gram, turun Rp 5.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan kemarin.

Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini:

Pecahan 1 gram : Rp 530.000
Pecahan 5 gram : Rp 2.505.000
Pecahan 10 gram : Rp 4.960.000
Pecahan 25 gram : Rp 12.325.000
Pecahan 50 gram : Rp 24.600.000
Pecahan 100 gram : Rp 49.150.000
Pecahan 500 gram : Rp 245.300.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar